Apa hubungan antara "keroncong" dan "kencerung"..? Rasanya lebih mudah untuk menjawab daripada membuatnya menjadi sebuah pertanyaan. Sebab mungkin tidak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa antara keroncong dan kencerung memang memiliki hubungan yang sangat dekat.
Konon, pada abad ke-16, armada Portugis menjejakkan kakinya di Nusantara di bawah pimpinan Alfonso d' Alburquerque. Tepatnya pada tahun 1512. Keperluan utama mereka adalah mencari rempah-rempah. Kala itu para anak buah kapal Portugis juga membawa alat musik yang begitu populer di antara mereka. Alat musik itu bernama ukulele (cuk) . Tapi sudah kebiasaan bagi orang kita memberikan nama sebuah benda berdasarkan bunyinya. Ambil contoh: diberi nama bedug karena suaranya "dug-dug-dug". Diberi nama Gong karena ketika dipukul suaranya "goongggg". Demikian juga dengan alat yang satu ini, suaranya "crung-crung-cruung", maka diberilah nama "kencerung". Mungkin dari situlah muncul istilah keroncong. keroncong memang tidak bisa dilepaskan dari alat yang satu ini. Jiwanya ada disitu, yang lain hanyalah tambahan-tambahan saja.
Tetap mengapa musik ini kita banggakan sebagai milik kita? Sudah jela-jelas berasa dari Portugis. Di satu sisi memang betul. apa hak kita ngaku-ngaku?
apalagi beberapa waktu belakangan ini kota Solo memproklamasikan diri sebagai Kota Keroncong. Apa hak mereka? apa hanya karena ada Gesang si Bengawan Solo..? Senadainya Alfonso bangkit lagi, mungkin dia akan tertawa.
betul bahwa alat itu berawal dari sana. Tetapi di sisi lain, cengkok atau gaya bermainnya sudah mengalami banyak sentuhan dari kita. itu ysng membuatnya menjadi Indonesia banget. bahkan kini di negeri asalnya, agaknya keroncong tidaklah sepopuler di negara kita.
Sumber: Warta Jemaat GKI Kayu Putih 03-08-2008
You are Here: Home > Tentang Keroncong
20 August 2008
Tentang Keroncong
Labels: Serba Serbi
1 comments:
ada yg bisa nambahin soal artikel ini?? sok atuh didiyee :D
Post a Comment